Kamis, 22 Maret 2012

makalah kereta keraton yogyakarta

KARYA TULIS

KEUNIKAN KERATA PUSAKA KERATON
YOGYAKARTA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional (UN) SMA Taman Firdaus Penawar Aji – Tulang Bawang
Tahun Pelajaran 2011/2012

























Disusun Oleh:
PROPYTA SEDAYU



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TULANG BAWANG
SMA TAMAN FIRDAUS PENAWAR AJI
TULANG BAWANG
2012



KARYA TULIS

KEUNIKAN KERATA PUSAKA KERATON
YOGYAKARTA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional (UN) SMA Taman Firdaus Penawar Aji – Tulang Bawang
Tahun Pelajaran 2011/2012

























Disusun Oleh:
PROPYTA SEDAYU



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TULANG BAWANG
SMA TAMAN FIRDAUS PENAWAR AJI
TULANG BAWANG
2012


HALAMAN PENGESAHAN




Judul Karya Tulis : Keunikan Kereta Pusaka Keraton Yogyakarta
Nama : Propyta Sedayu
NIS/NISN :
Jurusan : IPS
Sekolah : SMA Taman Firdaus

Karya tulis ini disahkan dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) SMA Taman Firdaus Penawar Aji – Tulang Bawang Tahun Pelajaran 2011/2012.

Di setujui dan disahkan pada:
Hari/Tanggal :
Tempat : SMA Taman Firdaus Penawar Aji – Tulang Bawang


Mengesahkan,
Kepala Sekolah Pembimbing



MUKMIN, S.Pd. SUMARIYONO, S.Pd.
NIP. NIP.













M O T T O



Jangan pernah takut untuk bermimpi dan bercita-cita, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selama kita memiliki kemauan dan kemampuan untuk meraih semua itu. Ingat, di mana ada kemauan pasti di situ ada jalan.

Keberhasilan itu milik orang yang tekun

























HALAMAN PERSEMBAHAN


1. Ayahku dan Bunda yang telah melahirkanku, mendukung dan mendo’akan demi keberhasilan ananda.
2. Bapak Mukmin, S.Pd. selaku kepala sekolah.
3. Dewan guru SMA Taman Firdaus Penawar Aji – Tulang Bawang yang telah memberikan ilmu dan bimbingan mendidik sampai sekarang.

Untuk
Bapak Sumariyono, S.Pd. selaku pembimbing yang telah membimbing dalam penulisan karya tulis ini dan yang telah membekali ilmu kepada penulis.

Serta
Rekan – rekan senasib seperjuangan yang meberika motivasi, do’a untuk keberhasilan kita bersama, penulis ucapkan terima kasih.






















KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan tidak ada kendala yang berarti dalam penyelesaian tugas ini.
Karya tulis ini di buat sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) SMA Taman Firdaus Penawar Aji Tulang Bawang Tahun Pelajaran 2011/2012. Atas tersusunnya kerya tulis ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Mukmin, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Taman Firdaus Penawar Aji Kebupaten Tulang Bawang serta pembimbing dari Bapak/Ibu guru atas segala bantuan dan ilmu yang telah diberikan pada penulis didalam proses menyelesaikan Karya Tulis ini.
2. Semua pihak yang telah mendukung serta memberikan bimbingan dan semangat sehingga kerya tulis ini dapat terselesaikan.
3. Semua sahabat – sahabat seperjuangan yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini.
Akhir kata penulis berharap pembaca dapat memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan Karya Tulis berikutnya. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua. Amin….



Penawar Aji, 20 Maret 2012
Penulis



PROPYTA SEDAYU







DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN MUSEUM KERETA
2.1 Kajian Teori
1. Pengertian Keunikan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
2. Pengertian Kereta
3. Pengertian Pusaka
2.2 Teradapat 23 Kerata di Museum Kereta Keraton Yogyakarta
2.3 Lokasi Museum
2.4 Akses Museum

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terampil dan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) siswa diharapkan untuk mengikuti atau melakukan observasi (pengamatan) dilapangan. Dengan harapan utama menyelenggarakan STUDY TOUR, merupakan kerjasama antara guru dengan siswa dan hal tersebut yang melatarbelakangi penulis dalam penyesuaian laporan ini.
Dalam menyusun laporan ini penulis mempunyai tujuan yang akan dicapai untuk menentukan adanya teori pendidikan yang di terapkan di sekolah dengan kenyataan di lapangan.

1.2 Perumusan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini dengan judul “ Keunikan Kereta Pusaka Keraton Yogyakarta” berdasarkan hal tersebut maka penulis merumuskan masalah yang timbul diantaranya adalah:
1. Apakah manfaat yang dapat diambil oleh para pelajar tentang sejarah kereta di Museum kereta Keraton Yogyakarta?
2. Apakah usaha pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan museum kereta di Keraton Yogyakarta?
3. Mengapa museum kereta termasuk peninggalan bersejarah?

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari karya tulis ini:
1. Untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengenal dan mengetahui tentang sejarah museum kereta demi menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah:
1. Metode Observasi
Yaitu penelitian mengamati data – data yang dibutuhkan.
2. Metode Situs
Yaitu penelitian mencari dan mencatat hal – hal yang berhubungan dengan obyek yang diteliti melalui situs internet yang ada.






















BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN MUSEUM KERETA

2.1 Kajian Teori
1. Pengertian Keunikan
Keunikan menurut kamus besar bahasa indonesia ialah kekhususan dan keistimewaan.
2. Pengertian Kereta
Kerata merupakan sarana transportasi berupa kedaraan dengan tenaga gerak baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, dan dapat juga digerakan oleh sais maujpun kuda. Ada kereta yang beroda empat, enam, bahkan delapan, kerta bermanfaat untuk memudahkan dalam proses kegiatan dan kepentingan bagi para pengguna.
3. Pengertian Pusaka
Pusaka termasuk wakingan (keris), tombak, pedang, wayang, tarian, kereta dan sebagainya. Dalam pembicaraan ini pengertian pusaka keraton dikhususkan pada senjata dan kerata juga mrupakan pusaka bagi para pemilik kerajaan didaerah Yogyakarta, karena pusaka ini dipakai untuk Raja dan Permaisuri beserta pengawal – pengawalnya untuk melakukan sebagai proses kegiatan dan kepentingan. Selain itu juga, kereta disebut sebagai pusaka karena juga memiliki arti sejarah dan bermanfaat bagi para Raja pada masa dulu.
4. Pengertian Keraton Yogyakarta
Istilah keraton berasal dari kata ka-ratu-an, maksudnya ialah tempat bersemayam bagi Ratu. Disamping itu Keraton, Kedaton sering juga digunakan untuk menyebut pengertian yang sama. Istilah kedaton berasal dari kata ka-datu-an, maskudnya ialah tempat bersemayam bagi para Ratu. Adapun yang menyatakan bahwa keraton berasal dari bahasa sanksekerta, kratu yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, arti keraton disamping sebagai tempat bersemayam para Ratu/Raja juga diartikan sebagai sumber tempat kebijaksanaan.

2.2 Terdapat Kereta Di Museum Kereta Keraton Yogyakarta
1. Kereta Kanjeng Nyai Jimat
Kereta ini merupakan pusaka keraton dibuat oleh Belanda pada tahun 1950. Kereta ini adalah hadiah dari Spanyol yang pada saat itu sudah memiliki hubungan dagang dengan pihak kerajaan, kereta ini digunakan sebagai alat transportasi sehari – hari oleh Sultan Hamengku Buwana I – III, kereta ini ditarik oleh delapan ekor kuda. Kondisi seluruhnya masih asli, pegas kereta ini terbuat dari kulit kerbau. Setiap tahun pada bulan Sura (Muharam) dilakukn upacara pemandian untuk kereta ini.
2. Kereta Mondro Juwolo
Kereta ini adalah kereta yang di pakai oleh Pangeran Diponegoro, catnya sudah diperbaharui pada saat diadakannya Festival Keraton Nusantara. Kereta dibuat oleh belanda pada tahun 1800, dan ditarik oleh 6 ekor kuda.
3. Kereta Nyai Manik Retno
Kereta ini dibeli pada pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana IV pada tahun1815. Kereta ini dibuat oleh Belanda. Dan kereta ini digunakan oleh Sultan bersama dengan Permaisurinya. Kereta ini ditarik oleh 4 ekor kuda.
4. Kereta Nyai Jolodoro
Kereta ini dibuat oleh Belanda pada tahun 1815. Dan merupakan peninggalan Sultan Hamengku Buwana ke IV. Kereta ini adalah kereta pesiar (dari kota “Jolo” artinya jaring dan “Doro” artinya Gadis). Pengendali (sais) berdiri di belakang dan ditarik oleh 4 ekor kuda.
5. Kereta Kyai Wimono Putro
Kereta ini dibeli pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VI pada tahun 1860 digunakan pada saat upacara pengangkatan Putra Mahkota. Kondisi kereta asli (Warna Kayu) kereta ini di tarik oleh 6 ekor kuda.
6. Kereta Garuda Yeksa
Pembuatan selesai pada tahun 1867 di pabrik Hermans en Co, Belanda. Pembuatannya selesai tahun 1869 dan selama 75 tahun menjadi kereta resmi atau kereta kebesaran Keraton Yogyakarta. Pada masa Sultan Hamengku Buwana VII kereta ini pernah dipugar dan pemugaran lagi dilakukan pada masa Sultan Hamengku Buwana IX. Kereta ini ditarik oleh 8 ekor kuda sama warna dengan jenisnya, kereta ini juga disebut Kereta Kencana (kereta emas). Semua yang ada di kereta in termasuk simbol atau lambang burung garuda yang dibuat dari emas, 18 karat seberat 20 Kg. lapisan emas tersebut jika digosok atau dibersihkan akan terkikis, oleh kerena itu kereta ini hanya dibersihkan menjelang akan digunakan saja. Konon 6 – 7 gram emas akan hilang setiap kali digosok atau dibersihkan. Mahkonya tersebut terbuat kuningan dan puncaknya terbentuk sepertu tugu monas.
Konon soekarno memang menggunakan bentuk mahkota ini untuk menduakan desain Tugu Monas. Desain kereta datang dari Sri Sultan Hamengku Buwana. Uniknya apabila pintu dibuka, maka ada tangga turun dengan sendirinya seperti pintu pesawat terbang. Pengendali kuda hanya satu dan masih dipakai sampai sekarang.
7. Kereta Kyai Jongwiyat
Dibuat oleh Den Haag, Belanda pada tahun 1880. Kereta ini peninggalan sultan Hamengku Buwana VII digunakan untuk Menggala Yudha atau dalam keperangan. Misal untuk memeriksa barisan prajurit dan sebagainya. Sri Sultan Hamengku Buwana VII adalah sultan yang paling banyak melakukan peperangan dengan belanda. Kereta ini ditarik oleh 6 ekor kuda. Pada saat Sultan Hamengku Buwana X menikahkan putrinya, kereta ini kembali digunakan. Beberapa bagian kereta ini sudah mengalami revormasi, misalnya, warna cat yang sudah diganti warna kuning.


8. Kereta Kyai Harsunaba
Kereta ini merupakan sarana transportasi sehari – hari dari Sri Sultan Hamengku Buwana VI – VIII, dibeli pada tahun 1870 ditarik oleh 4 ekor kuda.
9. Kereta Roto Biru
Kereta buatan Belanda pada tahun 1901 tepatnya pada Sri Sultan Hamengku Buwana VIII. Kereta ini dinamakan Roto Biru karena di dominasi oleh warna biru cerah yang melapisi kereta sampai bagian rodanya. Digunakan untuk Menggala Yudha bagi panglima perang. Kereta ini digunakan untuk besan mertua, ditarik 4 ekor kuda.
10. Kereta Gus Sepuluh
Kereta ini ialah kereta buatan Belanda tahun 1901. Yaitu pada masa Sri Sultan Hamengku Buwana VIII. Aslinya adalah kereta landauer dan bisa digunakan untuk pernikahan. Cat asli yang berwarna hijau sudah diganti warna kuning dan di percayai mengandung makna hohtis (warna salah satu parpol) pada saat pengecatan ulang walaupun bisa digunakan sebagai kereta pengantin, namun pada acara pernikahan Putri Sri Sultan Hamengku Buwana X yang baru lalu kereta ini tidak dipakai oleh mempelai.
11. Kereta Gus Gading
Dibeli pada masa Sultan Hamengku Buwana VIII, dibuat oleh Belanda pada tahun 1901 dan ditarik 4 ekor kuda.
12. Kereta Kyai Rejo Pawoho
Dibuat pada tahun 1901 pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VIII dan digunakan sebagai sarana transportasi bagi adik – adik Sultan. Kereta ini ditarik oleh 4 ekor kuda, bersamaan dengan lahirnya Bung Karno, pada tahun 1901.
13. Kereta Landauer
Kereta Landauer adalah kereta-kereta yang dibuat oleh Spyker, Belanda. Landauer Surabaya, Kyai Gus Gading, dan Kyai Kuthakaharjo masing-masing dibuat oleh Herman's Hage Belanda, Henrich & Veth Belanda dan Ed. Kuhlstein Berlin. Pembuatan kereta ini pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VIII pada tahun 1901 . kereta ini ditarik 4 ekor kuda.
14. Kereta Landauer Wisman
Kereta ini dibeli dari Belanda pada tahun 1901 buatan Belanda pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VIII. Kereta ini pernah di renovasi pada tahun 2003. Kereta ini ditarik oleh 4 ekor kuda.
15. Kereta Landauer
Dibeli pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VIII pada tahun 1901 buatan belanda. Kereta ini sempat di pamerkan di hotel ambarukmo kereta ini ditarik oleh 4 ekor kuda.
16. Kereta Pemui
Kereta ini dirakit di semarang pada tahun 1925 dengan suku cadang di datangkan dari Belanda. Kereta ini digunakan untuk menjemput penari – penari keraton. Ditarik 4 ekor kuda, pada bagian roda kereta ini terulis 6 berensi.
17. Kereta Kya Kutba Kaharjo
Kereta ini dibeli pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana IX. Dibuat oleh Berlin pada tahun 1927, digunakan untuk mengiring acara – acara yang diselenggarakan oleh Keraton. Kereta ini ditarik 4 ekor kuda.
18. Kereta Roto Praloyo
Kereta ini merupakan kereta jenazah, dibeli pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VIII tahun 1938. Kereta inilah yang membawa jenazah Sultan Hamengku Buwana IX dari keraton ke Imogiri, kereta ini ditarik 8 ekor kuda.
19. Kereta Kyai Jetayu
Kereta ini dibeli pada masa pemerintahan sultan Hamengku Buwana VIII tahun 1931. Kereta ini diperuntukan sebagai alat transportasi bagi putri – putri Sultan yang masih masa remaja. Kereta ini ditarik 4 ekor kuda dengan pengendali langsung di atas kuda.
20. Kereta Kapolitin
Merupakan kereta pacuan kuda / bendi. Kereta ini dibeli pada zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII yang memang menggemari olahraga berkuda, karena itu hanya ditarik oleh seekor kuda saja.
21. Kereta kyai puspoko manik
Dibuat di Amsterdam (Belanda), kereta ini digunakan sebagai pengirim acara – acara keraton termasuk untuk mengerim pengantik, dan kereta ini ditarik oleh 4 ekor kuda.
22. Kereta Landauer Surabaya
Kereta ini sudah dipesan dari masa Sri Sultan Hamengku Buwana VII, namun baru bisa dipakai pada masa pemerintahan sultaan Hamengku Buwana VIII, dibuat di Swiss. Digunakan sebagai sarana transportasi penyuluhan pertanian Surabaya.
23. Kereta Kyai Noro Puro
Dibuat oleh Belanda masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana digunakan dalam aktivitas peperangan. Saat ini bentuk fisiknya sudah mengalami renovasi, dan kereta setiap tahun dibersihkan melalui ritual yang disebut Jamasan. Yang setiap kali dilaksanakan Jamasan kereta Nyai Jimat harus ditemani oleh sebuah kereta lainnya. Kereta yang menemani dipilih bergantian setiap tahunnya.
Dalam acara upacara itu yang terlihat hanya laki – laki dan menggunakan pakaian adat Yogyakarta lengkap dengan sorjan dan belangko, hal ini terjadi hanya 1 tahun sekali. Selain prosesi upacara, ada satu hal lagi yang menarik. Selama jamasan berjalan, banyak penonton berdesak – desakan di sekitar kereta pusaka. Mereka menunggu dengan sabar untuk memperoleh air bekas mencuci kereta. Yang dalam bahasa setempat sering disebut sebagai “Ngalap Berkah”, air bekas cucian kereta berkhasiat untuk memberikan kesuburan bagi tanah, panjang umur, dan kesehatan.


2.3 Lokasi Museum Kereta
Museum kereta terletak dalam lingkungan Keraton Yogyakarta. Yakni dibelah barat daya alun – alun utara atau tepatnya dijalan Rotowijaya. Museum ini secara administratif di wilayah Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta, Propinsi Yogyakarta.

2.4 Akses Museum Kereta
Akses museum kereta ini cukup muda karena berdekatan dengan Keraton Yogyakarta. Wisatawan hanya perlu berjalan kaki beberapa meter saja menuju museum Kereta Keraton.



















BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan sebagai berikut.
1. Museum kereta merupakan museum tempat penyimpanan berbagai macam kereta yang digunakan oleh para Sultan di kerajaan pada waktu dulu.
2. Museum kereta merupakan objek wisata menarik, wisatawan dalam maupun luar Negeri.
3. Museum kereta adalah salah satu tempat bersejarah serta tempat macam – macam jenis kereta yang perlu dijaga kelestariannya.

3.2 SARAN
Adapun saran – saran penulis antara lain :
1. Penulis mengharapkan agar para pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri tidak merusak museum tersebut.
2. Pihak pemerintah sebaiknya meningkatkan keamanan para pengunjung museum kereta di Yogyakarta.
3. Perawatan terhadap museum kereta harus di tingkatkan.









DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama Lengkap : Propyta Sedayu
Tempat Tanggal Lahir : Wonorejo, 10 Juli 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Pelajar
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Kampung Wonorejo, Kec. Penawar Aji – Tulang Bawang
Hoby : Jalan – Jalan dan Shoping


RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDN 01 Karya Makmur pada tahun 1999/2000 lulus pada tahun 2004/2005
2. SMP PGRI Wonorejo pada tahun 2006/2007 lulus pada tahun 2008/2008
3. SMA Taman Firdaus Penawar Aji Kabupaten Tulang Bawang pada tahun 2009/2010 sampai sekarang.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar