Rabu, 23 Maret 2011

PRE-MENSTRUASI

PRE-MENSTRUASI

Pre Menstrual Syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik & mental, dialami 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi. Keluhan yang dialami bisa bervariasi dari bulan ke bulan, bisa menjadi lebih ringan ataupun lebih berat dan berupa gangguan mental (mudah tersinggung, sensitif) maupun gangguan fisik. Diperkirakan kurang lebih 85% wanita usia produktif antara usia 25-35 tahun mengalami satu atau lebih gejala dari PMS. Hanya 2-10% menunjukkan gejala PMS berat (Premenstrual Dysphoric Disoder/PMDD).
Gejala Fisik
Gejala-gejala fisik yang paling jelas dirasakan (pada umumnya) sebagai berikut :
Perubahan Fisik
− Sakit punggung
− Perut kembung
− Payudara terasa penuh dan nyeri
− Perubahan nafsu makan
− Sembelit
− Pusing
− Pingsan
− Sakit kepala
− Daerah panggul terasa berat atau tertekan
− Hot flashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah dan teraba hangat)
− Susah tidur
− Tidak bertenaga
− Mual dan muntah
− Kelelahan yang luar biasa
− Kelainan kulit (misalnya jerawat dan neurodermatitis)
− Pembengkakan jaringan atau nyeri persendian
− Penambahan berat badan
Gejala Psikologis
Perubahan Psikologi pada premenstruasi:
− Mudah marah
− Cemas
− Depresi
− Mudah tersinggung
− Gelisah
− Sebentar sedih, sebentar gembira
− Kalut
− Sulit berkonsentrasi
− Pelupa.
− Mood menjadi labil (mood swings), iritabilitas (mudah tersinggung), depresi, ansietas
− Gangguan konsentrasi
− Insomnia (sulit tidur)

SIKLUS HAID
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase
1. Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
2. Fase praovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 samapai 13.
3. Fase ovulasi
Yaitu, keluarnya ovum matang dari ovarium atau yang biasa disebut masa subur. Bila siklusnya tepat waktu, maka akan terjadi pada hari ke-14 dari peristiwa menstruasi tersebut.
4. Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar